Adapun orang fajir, maka nyawanya dicabut dengan kasar, sehingga matanya melotot. Malaikat pencabut nyawa berkata kepadanya, “Keluarlah jiwa yang kotor dari jasad yang hina”. Maka ia menjerit hebat karena malaikat pencabut nyawa telah menyerahkannya kepada malaikat Zabaniyah yang sangat buruk rupa, berpakaian hitam kelam, berbau busuk dan ditangannya terdapat lilitan rambut kasar. Kemudian ia menutupi nyawa kotor tersebut kedalamnya. Ruh tersebut berubah menjadi sosok manusia sebesar belalang, sebab sesungguhnya di akherat nanti sosok orang kafir lebih besar dari sosok tubuh orang mukmin. Dalam hadist shahih dikatakan bahwa taring orang kafir sebesar gunung Uhud.
Kemudian Jibril AS membawa naik ruh kotor tersebut hingga sampai ke pintu langit dunia, kemudian dia mengetuk pintu dan ditanyakan kepadanya, “Siapakah engkau? Dan siapakah yang bersamamu ?” Jibril AS menjawab, “Saya, Qayayil, Fulan bin fulan” serta menyebutkan semua nama yang terburuk yang paling dibencinya didunia. Kemudian dikatakan kepada ruh tersebut, “Tidak ada ucapan selamat datang” dan pintu langit ditutup untuknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
“Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk syurga hingga unta masuk ke lubang jarum” (QS.Al-A’raf 40)
Ketika Jibril AS mendengar ucapan ini, dia melemparkan ruh kotor tersebut dari tangannya, dan kemudian ingin membawanya ke tempat jauh. Inilah makna firman Allah SWT :
“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angina ke tempat yang jauh” (QS.Al-hajj 31)
Ketika ruh sampai dibumi, malaikat Zabaniyah membentak dan menyeretnya ke penjara, berupa batu besar tempat ruh orang-orang durhaka. Sedangkan ruh orang Yahudi dan Nasrani tertolak dari Kursi Keagungan-Nya ke kubur mereka. Keadaan ini tidak berlaku bagi ruh orang Islam-dimana mereka masih bisa menyaksikan proses pemandian sampai penguburan jasadnya sendiri- Sebagian ruh orang mukmin yang teledor tertolak oleh sholatnya, puasanya, zakatnya dan amalan lainnya.
Beberapa orang yang dibukakan mata dan telinga batinnya oleh Allah SWT dapat melihat ruh duduk disamping kepala jasadnya ketika sedang dimandikan sampai dikafani. Dari Rabi’ bin Khaitsam diceritakan bahwa terdapat mayit yang bergerak-gerak ditangan orang yang memandikannya. Dari masa Abu Bakar pernah diceritakan mayit yang berbicara didalam kerandanya dengan menyebut-nyebut keutamaan Abu Bakar dan Umar Al-Faruq.
Ketika mayit dimasukkan ke dalam kafannya, ruh yang menempel pada dada akan keluar dan berkata, “Cepat bawa aku menuju rahmat Tuhan-Ku. Seandainya kalian tahu, pastilah kalian akan segera membawaku kesana”. Tetapi jika ia termasuk golongan yang diberitahu tentang penderitaan yang akan ditemuinya, dia akan berkata, “Jangan terburu-buru membawaku kepada azab., Sekiranya kalian mengetahui, pastilah kalian tidak akan membawaku ke sana”.
Rosulullah SAW senantiasa selalu berdiri untuk menghormati ruh jika berpapasan dengan jenazah, meskipun orang Yahudi. Karena Rosulullah SAW mengetahui hakekat tentang ruh.
Ketika mayit dimasukkan ke dalam kubur dan ditimbun tanah, maka kubur memanggilnya, “Dulu kamu bersuka-ria diatasku, tetapi sekarang cacing-cacing di dalam perutku akan memakan dirimu”. Berulang kali kubur mengatakan hal-hal yang menyeramkan sampai kuburnya rata dengan tanah. Kemudian malaikat Ruman memanggilnya, “Wahai hamba Allah, tulislah amalmu”. Mayit menjawab, “Aku tidak mempunyai tinta dan kertas”. Malaikat Ruman berkata lagi, “Telapak tangan sebagai kertasmu dan lidahmu sebagai tintamu dan jemarimu sebagai penamu”. Mayit menyobek kain kafan untuk kertasnya dan mulai menulis kebaikan dan keburukannya. Kemudian malaikat Ruman melipat lembaran tersebut dan menggantungnya di leher mayit.
“Dan tiap-tiap manusia telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya”. (QS.Al-Isra’13)
Kemudian datanglah malaikat Munkar dan Nakir sebagai penguji dengan kulit hitam yang dapat menjebol bumi dengan taringnya, rambutnya yang panjang terseret diatas tanah, ucapannya menggelegar, matanya seperti kilat menyambar, nafasnya seperti badai dan pada tangannya terdapat gada besi yang seandainya seluruh jin dan manusia bersama-sama mengangkatnya, tidak akan berhasil, dan jika seandainya gada tersebut dipukulkan ke gunung terbesar pastilah akan hancur lebur. Maka gemetar dan ketakutan ketika ruh melihat keduanya. Mulainya kedua malaikat tersebut bertanya, “Siapakah Tuhanmu?, Apakah agamamu?, Siapakah nabimu?, Apakah kiblatmu?” Jika jawabannya benar, maka malaikat tersebut akan membuatkan bangunan seperti kubah diatas kuburnya dan membukakan sebuah pintu menuju syurga dari sisi kanannya, membentangkan sutera dan angina syurga sehingga hembusan dan aromanya masuk kedalam kuburnya. Kemudian amalnya akan mendatanginya dengan bentuk orang yang paling dicintainya untuk menghiburnya dan memenuhi kuburnya dengan cahaya sampai kiamat. Hal ini berlaku untuk para ulama yang baik.
Sama seperti diatas, untuk tingkat orang mukmin yang memliki sedikit ilmu dan amal sholeh, setelah menjawab semua pertanyaan dengan benar, dibukakanlah pintu dari sisi kirinya, sehingga terlihatlah ular, kalajengking, belenggu, rantai, air yang mendidih, nanah, pohon zaqum serta hal buruk lainnya. Kedua malaikat berkata, “Tidak satupun keburukan akan menyentuhmu. Tempatmu di neraka ini telah diganti dengan tempatmu di syurga oleh Allah SWT. Tidurlah dengan bahagia sampai hari kiamat”
(Insya Alloh bersambung lagi...)
1 comments:
welehhhh..seram nyahhh ..tapi keren...top!!
Post a Comment