Dialog Dengan Jin Muslim (bagian 1)
Pendahuluan Didalam sebuah buku yang berjudul Hiwar Shahafiy Ma’a Jinni Muslim yang ditulis oleh ahli spiritual berkebangsaan Saudi Arabia Muhammad Isa Daud. Dengan perantara tubuh manusia beliau telah berhasil melakukan percakapan dengan dengan Jin yang beragama islam, dan mengabadikan dalam sebuah buku.Dalam percakapan tersebut beliau mencoba mengorek-ngorek keterangan darinya berupa misteri-misteri besar dikalangan manusia yang salah satunya adalah tentang kebohongan yang sudah berhasil ditanamkan oleh bangsa Syetan pada kalbu umat manusia bahwa roh orang yang meninggal terkadang bergantayangan di dunia (menentang faham ‘hari pembalasan kubur’).
Yang lainnya, yang akan dibahas disini adalah menguak misteri apakah / siapakah sebenarnya UFO (Unidentified Flying Object) yang dianggap makhluk luar angkasa mendatangi bumi. Sedangkan sampai sekarangpun belum ada teori pasti dari para ahli bahwa memang terdapat planet di jagad raya ini yang dihuni oleh makhluk lain selain manusia.
Hal inipun telah menjadi salah satu project khusus FBI, CIA maupun NASA yang hingga kini hasilnya masih berupa asumsi dan teori-teori sementara saja tentang siapa sebenarnya makhluk UFO itu.
Juga akan diurai keterangan darinya tentang apakah sebenarnya misteri yang tersimpan di kawasan Segitiga Bermuda yang telah menghilangkan beberapa kapal maupun pesawat. Hingga kini kawasan tersebut menjadi momok dikalangan manusia untuk melewatinya.
Sekelumit Tentang Jin Muslim Tersebut
Jin muslim yang berdialog dengan penulis tersebut berasal dari Bombay, India. Sebelumnya dia adalah pemeluk agama lain.Berumur 180 tahun menurut pengakuannya. Menurut kabarnya setelah dia masuk Islam, diikuti pula oleh sekitar sepuluh ribu Jin, yang merupakan pengawal-pengawal dan pendampingnya. Jin tersebut adalah pemimpin besar, punya pengaruh dan wibawa dikalangannya, di Bombay.
Dengan usaha yang menghabiskan tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit, penulis akhirnya berhasil mengundangnya melalui tubuh seorang laki-laki untuk akhirnya melakukan percakapan dengannya yang berhasil direkam dan diabadikan dalam sebuah buku.
Masih Adakah Iblis Pada Zaman Ini?
(Sebagian kutipan terjemah dari buku tersebut)
Kita semua mengetahui siapakah makhluk yang menyebabkan kakeng moyang kita Nabi Adam AS dan istrinya Hawa diusir dari syurga oleh Allah SWT.
Adalah suatu yang baru sama sekali bagi dunia ini, dengan izin Allah, berisi banyak temuan-temuan baru yang mengejutkan, sekaligus merupakan jawabanbagi berbagai persoalan yang selama membingungkan para sarjana dan cendikiawan dunia, sekalipun sangat sulit menundukkan hal itu dalam penelitian ilmiah. Akan tetapi semuanya itu adalah kebenaran semata, dan kebenaran itu pulalah yang ingin penulis sodorkan kepada dunia Islam khususnya dan dunia umat manusia secara keseluruhan, lebih khususnya lagi kepada para peneliti yang ingin menemukan jawaban bagi persoalan-persoalan yang membingungkan itu. Dengan itu penulis berharap semoga mereka terbebas dari kebingungan dan tidak lagi menghabiskan jutaan dollar. Sekedar untuk melakukan pemotretan melalui satelit dan menghancurkan tempat-tempat yang penuh misteri.
Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa penulis menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama masa persembunyiannya.
Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan pengikut-pengikutnya. Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, sebagai siasat menghindarkan diri dari kepungan musuh-musuhnnya.
Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa meyakinkan dirinya untuk menemui saya. Saya juga harus mengajarkan kepadanya akidah, seraya menegaskan bahwa barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut kepada segala sesuatu.
Saya yakinkan pula kepadanya bahwa tipu muslihat setan tidak ada artinya dalam nisbatnya dengan seorang muslim yang beriman kepada Allah, baik dia Jin maupun manusia.
Lantas, secara tiba-tiba terjadilah dialog berikut ini:
(huruf ‘J’ adalah Jin. Sedangkan ‘P’ adalah untuk Penulis)
P: “Pernahkah engkau melihat Iblis?” Tanya saya
J: “Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika saya sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam.”
P: “Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau masih kecil?”
J: “Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan berkahnya kepadaku.”
P: “Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi engaku dengan masuk Islam.”
J: “Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam…
P: “ Katakan padaku bagaimana bentuknya”
J: “Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit.
P: “Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin, atau hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?”
J: “Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang memiliki ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan jin, sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan tidaklah sepanjang ekor kucing atau binatang lainnya, sebagaimana yang selama ini digambarkan oleh manusia.”
P: “Seberapa tingginya? Apakah dia betul-betul tinggi-besar, sebagaimana yang dibayangkan sementara orang selama ini, ataukah biasa-biasa saja?”
J: “Dibandingkan dengan manusia, tingginya sekitar satu lengan, Ya, sekitar 140 hingga 160 cm. Akan tetapi dia bisa menjelmakan dirinya dalam bentuk yang lebih tinggi dan besar, sampai sepuluh meter…”
P: “Apakah dia mempunyai rumah atau istana?”
J: “Istana yang sangat besar sekali, dengan jutaan pelayan, jutaan pengawal, dan jutaan setan, disamping istana-istana lain di banyak tempat. Demikian pula halnya dengan para penguasa yang ditempatkan diberbagai pusat pemerintahannya yang sangat luas itu.”
P: “Dia juga punya singgasana bukan?”
J: “Ya, ya,” Jawabnya agak terkejut.
P: “Singgasananya diatas air, tepatnya dilautan, betul kah?”
(Lagi-lagi jin muslim sahabat saya itu terheran-heran, bahkan tampak mulai ketakutan). Karena itu saya melanjutkan perkataan saya:
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah.
Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya?
Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan yakin…”
P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang disebutkan dalam Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan mereka, mereka sampai disuatu tempat yang banyak airnya, dan tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka melihat suatu umat yang berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka, persis nyala api.
Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang mereka. Di kejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal. Dzulqarnain bermaksud
menaklukkan mereka dan masuk kedalam istana. Akan tetapi Bahram, Sang Filosof, melarangnya dan memberitahu bahwa siapa yang masuk ke istana itu pasti akan tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat keluar lagi, dan ditawan oleh orang-orang yang ada di dalam istana itu. Beberapa orang pernah masuk ke istana yang isinya tidak diketahui siapapun. Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah itu istana Iblis?”
J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali pula bukan.”
P: “Maksudnya bagaimana?”
J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke istana yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak perempuannya yang paling besar juga mempunyai istana dan pengawal. Sedangkan anak-anaknya yang laki-laki memiliki istana yang sangat besar, seperti yang dimiliki oleh para pejabat pemerintahannya. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan mereka terhadap umat manusia, dalam tujuan merealisasikan cita-cita Iblis yang mereka anggap sebagai Tuhan mereka.”
P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?”
Sesudah ragu-ragu sejenak, jin sahabat saya itu menjawab:
J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah dalam firmannya dalam Al-qur’an : "Dua lautan mengalir, dan kemudia bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing (Arrahman: 20-21)
P: “Bagus sobat, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?”
Dia terdiam, kemudian menjawab:
J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu. 1)”
P: “Tepatnya dimana?” desak saya
Dia terdiam dan berusaha menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan kepadanya keyakinan kepada Allah, sesudah itu saya melancarkan tembakantembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya. Sebagian diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian lainnya akan saya tuturkan kemudian.
P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)?
Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-pura tidur. Dia tampak dalam kegelisahan yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Saya mendesaknya dengan berkata:
P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia, serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin, adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal laut yang memasuki wilayah Segitiga Bermuda,2) khususnya ketika para pilot dan nakhodanya adalah orang-orang yang tidak mempunyai “benteng” dalam menghadapi serangan setan? Kalaupun mereka selamat itu sangat langka dan hanya merupakan pengecualian. Bukankah setan acap kali berpura-pura menjadi orang yang selamat itu sekedar untuk membuat manusia lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada diantara mereka menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot angin puting beliung.3)
Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa menangkap bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan meragukan pendapat saya. Kemudian dia berkata, “Sekali waktu nanti, aku akan membeberkan kepadamu lebih dari itu…”
P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia, insya Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau tahu bahwa aku banyak tahu tentang hal itu.”
J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.”
P: “Sebenarnya peristiwa yang menimpa ekspedisi ke-19 4), berikut ekspedisi-ekspedisi selanjutnya, yang telah membongkar adanya Segitiga Bermuda, bukanlah ekspedisi-ekspedisi yang pertama kali mengalami nasib malang ditempat yang misterius itu.5)
J: “Memang masalah ini sudah terjadi sejak lama sekali, sampai-sampai para nelayan takut memasuki wilayah tersebut. Yang sangat ditakutkan adalah bahwa orang yang meneliti tempat itu akan mereka tangkap, manakala dia berani memasuki wilayah tersebut tanpa izin.
P: “Apakah izin tersebut bisa diperoleh dengan membakar kemenyan?” Tanya saya
J: “Ya, kadang-kadang…” jawabnya
P: “Bagaimana caranya?” Tanya saya heran
J: “Sebagian dari mereka melakukan jual beli dengan Iblis, dan mengatakan, “kami berlindung kepada penguasa tempat ini dari segala mara-bahaya’. Persis seperti yang pernah dilakukan orang-orang saat
mereka akan melalui padang pasir dan tempat-tempat yang dianggap angker. Atau, kapal dan pesawat yang melalui wilayah itu membawa paranormal yang mempunyai perjanjian dengan setan. Kalau tidak demikian, maka kemungkinan besar pesawat dan kapal tersebut, berikut para penumpangnya, akan mereka tangkap. Kadang mereka cukup menangkap para penumpangnya saja, untuk mereka jadikan bahan penelitian di kerajaan Iblis, atau dijadikan korban kepada Iblis yang memang sangat gembira melihat kematian manusia, khususnya kalau di akhir hidup mereka tidak berada dalam Islam. Pengorbanan itu lazimnya dilaksanakan dihari-hari besar Iblis.
P: “Akan tetapi, mengapa mesti merampas pula pesawat dan kapal-kapal itu?” Tanya saya kurang mengerti
J: “Kapal-kapal dan pesawat-pesawat itu ditempatkan ditempat tertentu, ditutup dengan sinar tertentu hingga kasat mata, atau dikelilingi oleh ribuan setan, persis sihir yang membawa seorang prajurit yang tiba-tiba melemparkannya di depanmu, dan engkau tidak akan bisa melihatnya sebelum mereka meninggalkan tempat itu.”
P: “Saya tahu bahwa engkau tidak mau menyampaikan hal itu kepadaku selengkapnya.”
J: “Saya tidak akan mengatakan lebih dari itu,” jawabnya
P: “Akupun tidak akan memberitahumu apa yang telah kuketahui. Akan tetapi aku akan menyampaikan kepada dunia berbagai penemuanku yang telah menghabiskan biaya lebih dari 10.000 dollar.”
J: “Apa itu?” tanyanya penuh perhatian
P: “Engkau tau sesuatu, dan akupun tau sesuatu pula. Pada waktunya nanti kita akan membeberkan semuanya.”
(bersambung....)
--------------------------------------------------------
1) Dua ayat yang disebutkan oleh Jin Muslim itu (Arrahman 18-20) menegaskan bahwa yang dimaksud adalah barzakh yang memisahkan dua laut yang bertemu. Dalil untuk itu adalah firman Allah SWT yang dikemukakan langsung sesudah kedua ayat tersebut, yakni "... Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.." (Arrahman :22) Kita tahu bahwa Mutiara dan Marjan hanya keluar dari laut, dan bukan sungai.
2) Puluhan pesawat dan kapal laut dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda tanpa diketahui rimbanya sepanjang beberapa tahun. Sebagian besar pesawatyang hilang adalah pesawat-pesawat kecil jenis tertentu. (beberapa tahun lalu pesulap dunia David Copperfield telah berhasil menampakkan satu kapal yang hilang di kawasan tersebut, namun setelah itu dilenyapkan kembali) Kendati pesawat-pesawat itu hilang dalam suatu kecelakaan, tetapi tidak hilang jejak. Dalam kasus hilangnya pesawat tersebut terdapat indicator Human Error, kerusakan mesin, cuaca buruk, pilot dan nakhoda yang kurang cakap. Sementara itu, lenyapnya pesawat-pesawat kecil di suatu kawasan yang demikian luas adalah merupakan suatu yang sudah wajar-wajar saja. Dari rekaman percakapan yang berhasil dilakukan sebelumnya, tetap terdapat hal-hal penting yang masih misterius, yang kemudia di teliti tetapi dengan hasil yang tidak jelas. Pesawat Star Tiger, tanpa sebab-sebab yang jelas dan tanpa mengirim sinyal-sinyal apapun, tiba-tiba lenyap pada tanggal 30 Januari 1948, dalam perjalannya ke Bermuda dengan 31 orang penumpang. Kapten pesawat (pilot) telah memastikan bahwa sebentar lagi mereka akan mendarat secara wajar ditempat yang dituju.
Sementara itu pada tanggal 28 Desember 1948, sebuah pesawat jenis DC-3 dengan 35 penumpang terbang dari Purtorico, dan meninformasikan bahwa ia sedang berada pada jarak 80 km dari selatan Miami, dan sesudah itu lenyap tak tentu rimbanya.
Pada tanggal 17 Januari 1949 pesawat Star Areal yang setipe dengan pesawat Star Tiger sedang menuju tempat berangkatnya semula di Bermuda. Kapten pesawat menginformasikan bahwa cuaca sangat bagus, dan ia akan segera sampai di Jamaica sebentar lagi. Malangnya tujuan tersebut tidak tercapai, dan ia pun raib begitu saja. Barangkali yang lebih menarik daripada raibnya pesawat-pesawat tersebut adalah justru selamatnya sebuah kapal laut, tetapi sangat jauh menyimpang dari tujuannya semula. Mary Silhouet, nama kapal laut tersebut, ditemukan pada bulan Desember 1972 sedang mengapung dalam keadaan kosong.
Penumpangnya terdiri dari sseorang pendeta dengan istri dan seorang anaknya, berikut 8 awak kapal. Semuanya lenyap tanpa jejak.
Kasus ini dipandang sebagai kasus yang paling banyak menarik perhatian, terutama karena kapal tersebut ditemukan tanpa perlengkapan komunikasi dan alat-alat penyelamat. Route yang ditempuhnya adalah New York-Jenewa. Posisi terakhir yang sempat ditangkap sebelum ia lenyap adalah 2 km sebelah barat Pulau Azore. Tetapi ketika Mary Silhouet ditemukan, ia berada dekat Portugal, bukan disekitar Bermuda. Kendati terdapat banyak teori yang dikemukakan orang untuk menginprestasikan kasus ini, toh tidak seorangpun yang dapat mengungkap misteri ini.
Kasus lain yang sempat dicatat adalah peristiwa yang dialami oleh Kapal Carol Darling. Kapal ini mendekati pantai Carolina Utara bulan Januari 1921, tanpa penumpang seorangpun kecuali 2 ekor kucing. Sedangkan 12 awak kapalnya lenyap tanpa jejak. Demikian pula seluruh peralatan penyelamatannya.
Tidak ada seorangpun yang bisa menjelaskan dengan baik mengapa awak kapal tersebut meninggalkan kapalnya begitu saja. Seluruh mesin kapal masih berfungsi dengan baik, dan barang-barang lainnya pun berada pada tempat semestinya. Yang sangat menarik dalam peristiwa ini adalah bahwa, dikapal itu terdapat meja makan dengan sisa-sisa makanan yang belum diangkat. Tampaknya sesuatu telah terjadi tiba-tiba.
Yang lebih aneh dari itu adalah lenyapnya Kapal Houwitz pada waktu dan tempat yang sama. Pemerintah AS yakin selama beberapa bulan bahwa kedua kapal tersebut diserang para pembajak. Sebab, diperoleh tanda-tanda tentang adanya orang-orang tak dikenal yang masuk kedalam kapal tersebut. Pemerintah menyandarkan anggapannya pada informasi yang diberikan oleh kapal lain yang sempat melihat Carol Darling dan melihat adanya seseorang dengan kepala merah melambai-lambai tangannya pada mereka. Tidak diketahui dengan pasti apakah orang itu merupakan salah seorang awak kapal ataukah bukan. Para penumpang dikapal asing tersebut juga menginformasikan telah melihat kapal lain didekat posisi carol Darling. Tetapi mereka tidak tahu pasti apakah kapal tersebut Houwitz atau bukan.
Peristiwa Segitiga Bermuda lainnya yang sangat menarik adalah hilangnya Syklob pada bulan Maret 1917, dalam kondisi yang betul-betul misterius. Surat-surat kabar memberitakan bahwa ahli-ahli maritime tidak percaya bahwa kapal terbesar dalam jajaran armada Amerika ini bisa raib begitu saja.
3) Dari fenomena misterius Segitiga Bermuda muncul berbagai cerita khayal. Sebagaimana halnya dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh kapal-kapal yang telah dipaparkan terdahulu, maka gambaran-gambaran yang diberikan orang tentang Segitiga Bermuda pun betul-betul misterius. Contoh untuk itu adalah peristiwa yang terjadi kemudian. Yakni persitiwa yang terjadi sore hari tanggal 27 Februari 1935, ketika penghuni hotel dipantai Dytona dan orang-orang yang sedang berjemur dipantai itu dikejutkan oleh sebuah pesawat yang terbang rendah diatas mereka, dan tiba-tiba menukik ke laut. Para penyelam dari tim SAR dikerahkan, tetapi mereka tidak menemukan apapun. Akan tetapi orang-orang yang ada disitu menegaskan bahwa mereka betul-betul menyaksikan pesawat yang jatuh di laut tersebut. Akan tetapi pelacakan tetap tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pesawat yang jatuh.
Pada musim gugur tahun 1967, tatkala kapal pesiar Queen Elizabeth I berlayar menuju Nassau, dua orang petugas yang berada dianjungan menyaksikan sebuah pesawat kecil yang secara diam-diam dan tiba-tiba menyambar kearah mereka dan kemudian jatuh ke laut. Queen Elizabeth I mencoba mencari pesawat yang jatuh itu, tetapi tidak menemukan tanda-tanda apapun (Ibid hlm 69-70)
Yang lebih menakjubkan lagi adalah upaya yang dilakukan oleh para ahli dalam memecahkan misteri tersebut dengan mengemukakan berbagai interprestasi khayali, sampai-sampai sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda adalah daerah elekromagnetik. Pandangan seperti itu menginterprestasikan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai ulangan dari penampilan kembali peristiwa-peristiwa yang dulu pernah terjadi diwilayah tersebut karena adanya lorong waktu (Time Tunnel). Artinya, diwilayah tersebut terdapat satu radius yang bisa mengulang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Atau di Bermuda terdapat satu tempat yang bila dilalui akan terjadi peralihan tempat dan waktu.
Pesawat-pesawat dan kapal-kapal laut, berikut penumpang-penumpangnya masih tetap hidup, tetapi berada di tempat dan waktu yang lain. Pandangan seperti itu juga dikemukakan oleh para ahli, dan yang paling terkenal adalah Ivan Sanderson.
4) Di wilayah yang disebut dengan Segitiga Bermuda ini, yang untuk masa-masa terkemudian dijuluki dengan Kuburan Atlantik, terdapat kisah ganjil yang sangat mengerikan, yang merupakan malapetaka yang menimpa ekspedisi yang dilakukan oleh Skuadron ke-19 Amerika, yang kalau tidak karena peristiwa tersebut, Segitiga Bermuda pasti tidak akan terkenal seluruh dunia dan tidak akan menjadi project investigasi khusus FBI dan CIA.
Pada Kamis Januari 1945 lima pesawat tempur jenis TTB30 Finger bertolak dari pangkalannya di Port Louderdile di wilayah Florida, Amerika serikat. Kelima pesawat tersebut terbang dalam misi rutin penyelamatan kapal-kapal yang mengarungi lautan. Ketika jam menunjukkan pukul 15:15 petang, misi tersebut selesai dilaksanakan. Saat itu komandan ekspedisi Ltn Udara Charles Tylor, memberi komando untuk kembali ke pangkalan, sesudah berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Kelima pesawat itupun segera bergerak ke pangkalan. Tiba-tiba dan tanpa diduga datang peringatan pertama terjadinya bahaya. Menara pengawas di Port Louderdile menerima kawat dari komando ekspedisi ke-19 Letnan Udara Tylor yang membuat kaget Komander Wersink yang bertanggung jawab dimenara pengawas. Teks kawat tersebut berbunyi, “Disini Letnan Charles Tylor, Komandan ekspedisi ke-19, apa bisa ditangkap…? Mohon dijawab…Kami kehilangan petunjuk untuk kembali… kami tersesat… Saya tidak dapat melihat daratan!Saya tidak tahu arah barat… semua yang ada disekitar saya kacau… Aneh… bahkan wilayah tempat saya berada sekarang nyaris tidak saya kenal… tampaknya… tampaknya…
Tiba-tiba suara terputus dan kawatpun tidak ada lanjutannya.Suasana hening dan mencekam. Sedangkan petugas yang berada dimenara pengawas Komander Wersink mengalami ketegangan luar biasa. Menit-menit sesudah dia menerima kawat itu, adalah saat-saat yang sangat berat baginya. Sebelum hilang ketegangan yang mencekam dirinya, dia segera melakukan kontak dengan komandan ekspedisi ke-19. Akhirnya jawaban diterima: “Saya tidak tahu dimana saya berada. Sepertinya saya tersesat Bisa didengar? Mohon dijawab…” lagi-lagi hubungan terputus. Segera Komander Wersink mengerahkan Tim SAR yang berada di bawah komandonya, dan memerintahkan agar secepatnya menyelamatkan ekspedisi ke-19.
Dengan kecepatan penuh, berangkatlah pesawat tempur AL dengan membawa 13 personil yang sangat berpengalaman dalam tugas-tugas penyelamatan, untuk menyelamatkan ekspedisi tersebut. Ketika tim SAR itu sampai ditempat yang dituju, terjadilah peristiwa yang sama sekali tidak pernah diduga. Bahkan tidak
akan bisa dibayangkan oleh siapapun. Sebab ketika berada pada saat-saat yang demikian kritis itu, tiba-tiba tim SAR itu lenyap dibalik kabut misterius tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, kecuali laut yang membisu, dan berakhir semuanya hingga disitu.
Sekuadron yang terdiri dari lima pesawat tempur dengan 14 awaknya, lenyap begitu saja, disusul oleh Tim SAR yang terdiri dari 13 personil yang sangat berpengalaman dalam tugas-tugas penyelamatan seperti itu. Salah seorang penerbang yang saat itu melakukan pengawalan dari jarak yang agak dekat dengan tempat kejadian menegaskan bahwa alat pencatat berita yang ada dipesawatnya juga menangkap kawat sejenis yang dikirimkan oleh Letnan Charles Tylor ke pangkalan Forest Louderdile yang berbunyi sebagai berikut: “Disini Letnan Charles Tylor… Komandan Skuadron ke-19 Bisa didengar? Minta dijawab! Sekarang saya tahu dimana saya berada… Akhirnya saya tahu dimana posisi saya! Saya berada di ketinggian tidak kurang dari 2300 kaki. Tetapi ada sesuatu yang tidak wajar, Tidak, tetapi yang saya lihat adalah mustahil merupakan sesuatu yang wajar! Bisa didengar? Minta Dijawab! Segala sesuatu didepan saya bergerak kearah saya dan menghalangi saya. Saya bergerak dengan sendirinya… Dapat didengar? Minta dijawab!
Kecepatan 100 mil. Seluruh kompas berjalan seakan-akan dikendalikan sesuatu. Masing-masing menunjukkan arah yang berbeda-beda Dapat didengar? Minta dijawab…”
Pesan lain yang bisa ditangkap dilayar radar di pangkalan Louderdile menunjukkan suara Tylor yang ditujukan kepada tim SAR, “Jangan mengikuti saya… Sedapat mungkin jangan mengikuti saya… Jangan mendekat…” Dalam pesan yang lain suara Tylor mengatakan , “berakhir sudah... jangan mendekati kami.. jangan mendekat Tidak ada gunanya sama sekali! Mereka adalah pendatang dari luar angkasa! Mereka… Mereka adalah penghuni planet lain! Begitulah yang saya lihat… Saya ulangi… Semuanya sudah berakhir… Bisa didengar? Minta dijawab! Semuanya sudah berakhir!”
5) Vincent Cadys, seorang spesialis peristiwa-peristiwa misterius kelautan, dan sekaligus orang pertama yang menggunakan sebutan Segitiga Bermuda, mengatakan bahwa daerah ini (Segitiga Bermuda) adalah daerah yang sangat berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan. Daerah inilah yang bertanggung jawab bagi hilangnya tidak kurang dari 100 pesawat dan kapal laut, yang korbannya mencapai lebih dari 1000 orang.
Sebagian besar peristiwa misterius tersebut terjadi pada tahun 1945. Dalam semua peristiwa itu baik pesawat maupun kapal laut betul-betul hilang tanpa jejak, dan tidak meninggalkan korban sebagaimana yang terjadi, misalnya, pada kapal yang dihantam ombak atau pesawat jatuh, yang kemudian memperlihatkan mayat-mayat mengapung. Ketika terjadi peristiwa seperti itu, anehnya laut dalam keadaaan tenang dan cuacapun sangat baik.
Sementara itu, Charles Berlins, penulis buku Bermuda Triangle memaparkan secara panjang lebar dalam bukunya yang terakhir, Without a Trace, tentang hilangnya berbagai pesawat dan kapal, yangdimulai dari kapal Prancis Rousalie yang melewati daerah ini pada tahun 1940. Mesinnya tetap baik dan muatannya pun tidak terusik. Tetapi kapal itu kosong (tidak berpenumpang maupun berawak), dan berakhir dengan raibnya kapal barang besar milik Amerika Serikat. Anita, dengan muatan 20.000 ton, pada tanggal 23 Maret 1973.
Sebelum itu yakni pada tahun 1972 hilang pula diwilayah tersebut seorang bernama Hary Silatszcky. Nasib yang sama dialami pula oleh sebuah kapal Belanda, Herminea, yang ditemukan oleh seorang pengawal pantai yang sedang berlayar didekat kapal tersebut.
Herminea berlayar seakan tanpa tujuan didekat pantai selatan Inggris pada tahun 1949. Kapal ini ditemukan tanpa layar, yang membuktikan bahwa ia bekas dihantam badai. Akan tetapi ketika pengawal pantai tersebut naik ke kapal itu, ternyata dia tidak menemukan seorang penumpangpun. Tampaknya seluruh penumpang telah meninggalkan kapal layar itu. Yang aneh adalah bahwa kapal tersebut mempunyai pelampung yang masih tersimpan rapi. Akan tetapi disitu tidak ada tanda-tanda bahwa kapal layar ini pernah mengalami gangguan. Semua barang tersusun rapi ditempatnya, tetapi tanpa penumpang dan awak kapal.
Terdapat pula peristiwa yang jauh lebih misterius yang berkaitan dengan kapal Inggris Ilian Austin. Pada musim semi tahun 1881 kapal ini mengarungi samudra dalam perjalanannya menuju pelabuhan San Juan di New Finland. Ketika sedang menganrungi lautan. Dan masih banyak lagi hal-hal misterius lainnya yang berhubungan baik mengenai misteri Segitiga Bermuda maupun makhluk luar angkasa, yang bersumber dari ratusan saksi mata.
1 comments:
haduuuh...dialog sm manusia aja kdg msh mbulet...ini sih diluar kemampuan sy..hehe
Post a Comment