June 24, 2010

4.Kebangkitan Yang Terjadi Diantara Dua Tiupan (bagian 1)

Kebangkitan Yang Terjadi Diantara Dua Tiupan
Ini merupakan kematian kedua, sebab kematian ini mencegah berfungsinya indra batin.  Sedangkan kematian jasmani mencegah berfungsinya indra lahir karena jasad itulah yang melakukan gerakan.  Juga karena mereka tidak diperintahkan lagi untuk sholat, puasa dan ibadah lainnya.

Ketika setiap manusia terduduk diatas kuburnya masing-masing sambil menunduk karena tidak tahu yang akan dilakukan-diantara mereka ada yang berpakaian, telanjang, hitam, putih, mempunyai cahaya seperti pelita, sebagian bercahaya seperti matahari- sampai seribu tahun, muncul api dari barat dengan suara bergemuruh, menggiring semua mahluk, baik manusia, jin maupun hewan, ke padang mahsyar.   Mereka kaget dan segera bergegas mengambil amalnya menuju padang mahsyar.  Saat itu, amalnya ada yang berbentuk bighal, keledai, domba, unta yang kadang mereka bisa menaikinya, kadang mereka dihempaskan dari punggung tunggangannya.  Binatang tunggangannya dinaiki oleh sendiri, berdua, berlima bahkan bersepuluh.  Bagi setiap orang mukmin akan diberi cahaya dari sebelah kanan dan sebagai petunjuk jalan ditengah kegelapan pekat, sementara orang kafir dan orang yang ragu dengan kebenaran Islam akan kelimpungan karena tidak bisa melihat apapun.  Firman Allah SWT : “Cahaya mereka berjalan didepan dan disebelah kanan mereka” (QS.At-Tahrim : 8)
 

Sebagian orang akan berjalan diatas telapak kakinya, sementara yang lain ada yang berjalan diatas jari kakinya.  Sebagian ada yang cahaya padam kemudian nyala lagi, cepat kemudian lambat, sesuai kadar keimanannya saat hidup di dunia.  Sebagian orang ada yang dikumpulkan bersama dengan fitnah duniawinya.  Ada juga yang memegang barang idamannya sampai hari penantian.  Bahkan ketika orang tersebut mengelak, “Celakalah kamu karena kamulah yang membuatku sibuk dari mengingat Allah”, barang tersebut dilepaskan, barang tersebut kembali kepadanya sambil berkata, “Akulah sahabatmu sampai Allah SWT memberi putusan diantara kita, dan Dia adalah sebaik-baiknya pemberi keputusan”.  Dalam kitab As-Shahih diriwayatkan :
“Sesungguhnya peminum khmer akan dikumpulkan dengan guci (khmer) tergantung dilehernya dan cawan berada ditangannya.  Dia berbau lebih busuk dari seluruh bangkai yang ada diatas bumi.  Setiap orang yang berpapasan dengannya akan melaknatnya”

Kemudian para malaikat menggiring semuanya ke bumi kedua yang berupa bumi putih dari perak yang bercahaya.  Kemudian para malaikat yang datang dari bilik jagad raya membentuk satu lingkaran mengelilingi mereka, jumlahnya sama dengan penduduk bumi.  Kemudian Allah SWT memerintahkan para malaikat dari langit kedua membentuk satu lingkaran, jumlah para malaikat tersebut adalah 20 kali penduduk bumi.   Kemudian Allah SWT memerintahkan para malaikat dari langit ketiga membentuk satu lingkaran, jumlah para malaikat tersebut adalah 30 kali penduduk bumi.  Demikian sampai para malaikat yang berdiam di langit ketujuh.

Sementara itu, seluruh mahluk saling berhimpitan dan bertindihan sehingga satu kaki terinjak oleh seribu kaki lainnya dan bergelimang dalam lautan keringat.  Ada yang tenggelam, ada yang tergenang keringat sampai telinga, leher, pundak, dada, lutut, ada pula yang basah bagian tubuhnya, bahkan ada yang hanya terpercik sedikit saja.

Orang dari golongan ahli ilmu, ahli amal dan orang yang memiliki kemuliaan karena mujahadahnya dalam Tuhan akan berwajah putih, sementara yang lain wajahnya menghitam.  Matahari sangat dekat dengan kepala, sehingga seandainya ada yang mengacungkan tangannya, maka panasnya akan terasa tujuh kali lipat.  Seorang ahli salaf pernah berkata, “Seandainya matahari terbit seperti bentuknya pada hari kiamat, maka pastilah akan melelehkan gunung-gunung dan batu serta mengeringkan semua sungai”

Firman Allah SWT :
“Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semua berada (di padang mahsyar), berkumpul menghadap Allah Dzat Yang Maha Perkasa”  (QS.Ibrahim : 48)

Terdapat satu kaum yang diberikan air dingin, segar dan jernih dari surga yang oleh anak-anak mereka (yang meninggal).  Inilah hikmah dari keutamaan perkawinan.  Ada pula satu kaum yang diatas kepala mereka terdapat payung sehingga terhalang dari panasnya matahari karena sedekah mereka.  Mereka akan tetap seperti itu sampai seribu tahun, sampai mereka mendengar tiupan sangkakala berikutnya.

Kemudian ketika sangkakala ditiup sampai semua mahluk gelisah karena menyangka bahwa itu adalah siksa berikutnya yang akan menambah kengerian saat itu.

Tiba-tiba Arasy dibawa oleh delapan malaikat, dimana satu langkah kaki mereka sama dengan jarak perjalanan duapuluh ribu tahun sambil bertasbih, yang tasbih tersebut tidak bisa dijangkau oleh akal sampai Arasy ditempatkan di bumi putih yang khusus diciptakan Allah SWT untuk keperluan itu.   Semua kepala tertunduk, terpaku dan membisu karena semua mahluk cemas da ketakutan.   Tiba-tiba datang cahaya yang melebihi cahaya matahari menerpa mereka.  Kondisi mereka tetap saling bertindihan selama seribu tahun dan selama itu pula Allah SWT tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Saat itulah manusia pergi kepada Adam AS untuk memintakakan syafaat, “Wahai Adam, Engkaulah manusia yang diciptakan Allah SWT langsung dari tangan-Nya, ditiupkan pada dirimu dari ruh-Nya dan Dia perintahkan para malaikat bersujud kepadamu, tolonglah kami atas penetapan keputusan ini”.  Adam AS menjawab, “Aku telah mendurhakai Allah SWT ketika Dia melarangku memakan buah dari pohon itu.  Aku merasa malu berbicara kepada Allah, pergilah kalian menemui Nuh AS, karena dialah rosul pertama”.    Mereka kemudian bermusyawarah selama seribu tahun tentang perkara mereka sebelum pergi menemui Nuh AS.


Mereka berkata kepada Nuh AS, “Engkaulah rosul pertama, tolonglah kami atas penetapan keputusan ini”.  Nuh AS menjawab, “Sesungguhnya aku pernah berdoa untuk meminta Allah SWT menenggelamkan penduduk bumi.  Aku malu kepada Allah untuk meminta hal seperti itu.  Pergilah kalian kepada Ibrahim Al-Khalil, karena dialah yang menamakan kalian sebagai orang-orang muslim sebelumnya”.  Mereka kemudian bermusyawarah selama seribu tahun tentang perkara mereka sebelum pergi menemui Ibrahim AS.

“Wahai Ibrahim, wahai bapak orang-orang muslim, engkaulah yang diambil Allah SWT sebagai teman-Nya, tolonglah kami, barangkali Dia segera memberi penetapan keputusan diantara semua mahluk”.  Ibrahim AS menjawab, “Aku telah berdusta tiga kali dalam Islam dimana dengan dusta-dusta itu aku telah berdebat tentang agama Allah.  Aku malu kepada Allah untuk memintakan syafaat kepada-Nya.  Pergilah kalian menemui Musa, karena dialah yang diajak berbicara langsung oleh Allah dan kerabat-kerabatnya pun termasuk orang-orang yang selamat”  Mereka kemudian bermusyawarah selama seribu tahun tentang perkara mereka sebelum pergi menemui Musa AS.  Sementara keadaan semakin berat dan tempat pemberhentian semakin menyempit.

Kemudian mereka pergi mendatangi Musa AS dan berkata, “Wahai anak Imran, engkaulah yang diajak berbicara langsung oleh Allah dan kerabat-kerabat engkau pun termasuk orang-orang yang selamat, serta telah diturunkan Taurat kepadamu.  Tolonglah kami dalam pemberian keputusan, kami telah lama menunggu dengan kondisi yang semakin parah”.  Musa AS menjawab, “Sesungguhnya aku pernah meminta kepada Allah untuk menyiksa Firaun dan kaumnya selama bertahun-tahun meskipun itu bisa dijadikan teladan bagi orang-orang sesudahnya.  Aku merasa malu kepada Allah karena sebab-sebab yang ada diantara diriku dan Dia dalam permohonan keselamatan yang didalamnya (pernah) tercampur dengan permohonan kehancuran, meskipun Dia adalah Dzat yang rahmat-Nya sangat luas dan Dia Maha Pengampun.  Pergilah menemui Isa, karena dialah rosul yang paling benar keyakinannya, paling banyak makrifahnya tentang Allah, paling zuhud dan paling tinggi hikmahnya”


Mereka kemudian bermusyawarah kembali selama seribu tahun tentang perkara mereka sebelum pergi menemui Isa AS. Mereka mengeluh, “Sampai kapan kita mengadu dari satu rosul ke  rosul lain, dari satu orang mulia ke orang mulia lainnya ?”

Kemudian mereka mendatangi Isa AS dan berkata, “Engkau adalah ruh dan firman-Nya, dan engkaulah yang disebut Allah sebagai orang yang memiliki kedudukan di dunia dan akherat.  Tolonglah kami kepada Tuhanmu untuk segera memutuskan perkara kami”.  Isa AS menjawab, “Sesungguhnya kaumku telah menjadikan aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah, lalu bagaimana aku akan menolong disisi Dzat yang aku disembah bersama-Nya, dan aku dianggap anak-Nya serta Dia dianggap bapakku? Bukankah kalian melihat seandainya diantara kalian memiliki sebuah kantung yang didalamnya terdapat uang dan diatas kantung tersebut terdapat penutup, apakah kalian bisa mencapai isi kantung tanpa membuka penutupnya?” Orang-orang menjawab, “Tidak bisa wahai nabi Allah”.  Isa AS meneruskan, “Pergilah kalian kepada penghulu para rosul dan penutup para nabi, saudaraku (dari) bangsa Arab.  Sebab dia telah menyimpan doa-doanya sebagai syafaat bagi umatnya, meskipun kaumnya sering menyakitinya, telah melukai dahinya, memecahkan gigi depannya.  Meskipun demikian, mereka telah menjadikan dirinya dengan surga sebagai pertalian.    Sesungguhnya dialah yang paling baik kebanggaannya dan paling besar kemuliaannya.  Dia berkata layaknya seorang sahabat kepada saudara-saudaranya, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadapmu, mudah-mudahan Allah mengampunimu, dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang” (QS.Yusuf : 92)

Kemudian nabi Isa memberitahukan kelebihan-kelebihan Rosululloh SAW yang belum pernah mereka dengar sebelumnya sehingga jiwa mereka dipenuhi keinginan untuk segera pergi menemuinya.  Mereka pergi sampai ke suatu mimbar dan berkata, “Engkaulah kekasih Allah, dan seorang kekasih layak menjadi perantara.  Tolonglah kami kepada Tuhanmu.  Rosululloh SAW menjawab, “Aku memiliki hak memberikan syafaat sampai Allah mengijinkan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia ridhoi.

Rosululloh SAW kemudian pergi menuju istana-istana Keagungan dan meminta ijin kepada-Nya untuk masuk. Maka hijab-hijab terbuka dan Rosululloh SAW menuju Arasy dan tunduk sujud selama seribu tahun didalamnya. Kemudian Rosululloh SAW meuju Allah SWT dengan pujian-pujian yang tidak pernah diucapkan seorang pun sebelumnya.  Sebagian golongan ‘arifbillah mengatakan bahwa pujian tersebut adalah pujian yang diucapkan Allah SWT untuk memuji Diri-Nya sendiri setelah selesai menciptakan mahluk-Nya.

Sementara ditempat manusia semakin sempit dan keadaan semakin memburuk serta kengerian semakin mencekam.  Setiap orang memikul harta atau binatang ternak yang tidak diberi zakat.  Orang yang menolak memberi zakat atas ternak sapi, akan memikul sapi yang beratnya seberat gunung dipundaknya.  Binatang tersebut terus memaki-makinya dengan suara yang memekakkan telinga.  Sementara orang yang menolak zakat harta akan memikul seekor ular berkepala botak yang memilik dua taring beracun.  Ekornya menyumpat hidung orang tersebut dan sekujur tubuhnya dililit ular tersebut.  Hal ini selaras dengan firman Allah SWT : “Harta yang mereka simpan karena kebakhilan mereka, akan dikalungkan dileher mereka nanti di hari kiamat” (QS.Ali-Imron : 180)

Sementara yang lain kemaluannya membesar dan mengalir nanah busuk.  Yang lain ada yang disalib diatas tiang api.  Ada juga yang lidahnya menjulur sampai dada mereka.  Mereka adalah golongan pezina, homoseks dan para pendusta.  Sementara yang lain ada yang perutnya membesar seperti gunung karena mereka memakan riba.

Kemudian Dzat Yang Maha Gagah memanggil, Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan katakanlah, niscaya akan didengar, dan mintalah syafaat, niscaya akan diberi syafaat!”  Kemudian Rosululloh SAW berkata, “Ya Tuhanku!, putuskanlah perkara diantara hamba-hamba-Mu sebab penantian mereka telah panjang dan sebagian telah diperlihatkan akibat buruk dari dosa-dosa mereka”.  Terdengarlah seruan, “Benar, wahai Muhammad!”.  Selanjutnya Allah SWT memerintahkan agar surga dibuka dan didatangkan.  Surga datang dengan aroma wanginya yang sampai tercium sejauh 500 tahun perjalanan sehingga setiap hati menjadi dingin dan jiwa menjadi hidup kecuali bagi golongan yang beramal buruk.  Surga diam disebelah kanan Arasy.

Selanjutnya Allah SWT memerintahkan agar neraka didatangkan.  Neraka gemetar dan takut.  Ia berkata kepada para malaikat utuusan Allah SWT, “Tahukah kalian bahwa Allah SWT telah menciptakan suatu mahluk yang dengannya aku akan disiksa?”  Para malaikat menjawab, “Tidak, demi keangungan-Nya.  Tapi kami diutus kepadamu semata-mata agar kamu membalas orang-orang yang durhaka kepada-Nya, dan untuk hari seperti inilah engkau diciptakan-Nya”   Kemudian para malaikat tersebut membawa neraka dengan berjalan diatas empat pilarnya yang diusung oleh 70.000 kelompok (malaikat), pada setiap kelompok terdapat 70.000 lingkaran yang senadainya besi diseluruh dunia dikumpulkan tidak akan menyamai panjangnya lingkaran tersebut.  Pada setiap lingkaran terdapat 70.000 malaikat Zabaniyah, yang seandainya satu malaikat Zabaniyah ini diperintahkan untuk menghancurkan gunung atau meremukkan bumi pastilah ia mampu menghancurkannya.

Di saat itu, tiba-tiba neraka berdesing dan bergemuruh disertai percikan bunga api dan asap yang menggulung sehingga ufuk menjadi gelap gulita.  Ketika jarak antara neraka dengan para mahluk mencapai 1000 tahun perjalanan lagi, neraka terlepas dari para malaikat Zabaniyah sehingga mendekat ke arah manusia yang tengah menunggu.  Neraka tersebut mendesis, menjerit dan menderu sehingga semua mahluk gemetar ketakutan dan berlutut.  Bahkan nabi Ibrahim AS berpegangan kepada Arasy.  Iapun lupa akan Ismail AS,  Musa AS melupakan Harun AS, Isa AS melupakan ibundanya, Maryam.  Masing-masing berseru, “Wahai Tuhanku (selamatkan) diriku, pada hari ini aku tidak meminta kepada-Mu selain itu”.  Sementara Rosululloh SAW berkata, “Wahai Tuhan-Ku! Tolong dan selamatkan umatku, selamatkan umatku!”   Pada saat itu tidak ada orang yang mampu berdiri.  Makna dari firman Allah SWT :
“Dan (pada hari itu) kamu melihat tiap-tiap umat berlutut.  Tiap-tiap umat dipanggil untuk melihat buku catatan amalnya” (QS.Al-Jaatsiyah : 28)

 
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara gemuruh nyalanya” (QS.Al-Furqon : 12)


Dan di tempat lain Allah SWT juga berkata, “Hampir neraka itu terpecah-pecah karena sangat marah”
(QS.Al-Mulk : 8)

Rosululloh SAW menampakkan diri dan mengambil kendali seraya berkata kepada neraka, “Kembalilah jauh ke belakang sampai rombongan-rombongan (manusia yang akan masuk kedalam dirimu) mendatangimu!”.  Neraka menjawab, “Minggir dari jalanku karena engkau wahai Muhammad haram atasku”  Kemudian tersengar seruan dari balik istana-istana Arasy, “Wahai neraka, dengarkan dan taatilah dia!”.  Neraka akhirnya diseret dan ditempatkan disebelah kiri Arasy.  Orang-orang saling berbicara tentang penyeretan neraka tersebut sehingga ketakutan mereka berkurang.  Makna dari firman Allah SWT : “Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali hanyalah rahmat bagi seluruh alam” (QS.Al-Anbiya : 107)

Selanjutnya disana akan dipancangkan Mizan (neraca) yang memiliki dua timbangan; satu dari cahaya dari kanan Arasy; dan satu dari kegelapan dari kirinya Arasy.  Kemudian Dzat Yang Maha Tinggi memperlihatkan “betis-Nya” sehingga seluruh manusia bersujud sebagai pengagungan dan ketundukan kepada-Nya, kecuali orang-orang kafir karena punggung mereka berubah menjadi besi sehingga tidak sanggup bersujud.  Makna dari firman Allah SWT : “Pada hari “betis” disingkapkan, dan mereka dipanggil untuk bersujud, tetapi mereka tidak mampu” (QS.Al-Qolam : 42)

Imam Bukhori meriwayatkan dalam tafsirnya dengan bersandar kepada hadist Rosululloh SAW, “Allah akan menyingkapkan “betis-Nya” pada hari kiamat, setiap orang mukmin dan mukminin akan bersujud”

Imam Bukhori juga meriwayatkan, ketika manusia bersujud, tiba-tiba Dzat Yang Maha Gagah memanggil dengan suara yang terdengar dari jauh sebagaimana terdengar dari dekat, “Akulah Sang Raja.  Akulah yang memberi keputusan.  Tidak satupun kedholiman orang luput dari-Ku, sebab jika hal itu terjadi, maka Aku berarti Dzat Yang Maha Dholim”.   Kemudian Allah SWT memutuskan perkara diantara binatang.  Binatang bertanduk akan dibalas karena menanduk binatang yang tidak bertanduk.  Dia juga memutuskan perkara diantara binatang buas, burung dan yang lainnya.   Kemudian Allah SWT berfirman, “Jadilah kalian tanah”.  Maka semua binatang rata menjadi tanah.  Melihat hal tersebut orang-orang kafir berangan-angan untuk bisa seperti binatang seraya berkata, “Senadainya aku menjadi tanah saja.”

Kemudian terdengar panggilan dari sisi Allah SWT, “Dimanakah Lauh al-Mahfudz?”, maka terlihat badai besar dengan kehadirannya.  Lalu Allah SWT bertanya kepadanya, “Dimanakah Taurat, Injil dan Al-Furqon yang telah Aku tuliskan kepadamu?”  Lauh al-Mahfudz menjawab, “Ruh Al-Amin (Jibril AS) telah mengambilnya dariku”. Maka Jibril AS didatangkan dan iapun gemetar serta berlutut.  Kemudian Allah SWT bertanya, “Hai Jibril, Lauh al-Mahfudz menyatakan bahwa engkau telah memindahkan Kalam dan Wahyu-Ku darinya, benar ?” Jibril AS menjawab, “Benar ya Allah”.  Allah SWT kembali bertanya, “Lalu apa yang engkau lakukan dengannya ?”  Jibril AS menjawab, “Aku telah menyampaikan Taurat kepada Musa, Injil kepada Isa, Al-Furqon kepada Muhammad SAW.  Dan aku telah menyampaikan risalah kepada setiap Rosul, dan kepada para Nabi lembaran-lembarannya”.  Tiba-tiba terdengar panggilan, “Hai Nuh”, maka Nuh AS didatangkan dalam keadaan gemetar ketakutan.  Kemudian Allah SWT berkata kepadanya, “Hai Nuh, Jibril mengatakan bahwa engkau termasuk orang yang diutus”.  Nuh AS menjawab, “Benar Tuhanku”.  Allah SWT melanjutkan, “Lalu apa yang telah engkau perbuat dengan kaum-mu?”  Nuh AS menjawab, “Siang malam aku telah menyeru mereka, tapi mereka tidak memenuhi panggilanku, justru mereka menjauh dariku”.  Tiba-tiba terdengar panggilan, “Wahai kaum Nuh”, maka mereka didatangkan dalam satu kelompok, kemudian ditanyakan kepada mereka, “Saudaramu, Nuh, menyatakan bahwa ia telah menyampaikan risalah kepada kalian”.  Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, Nuh telah berdusta, ia tidak menyampaikan sesuatupun kepada kami” ;dan mereka pun mengingkari adanya risalah.  Kemudian Allah SWT berkata kepada Nuh AS, “Hai Nuh, apakah engkau memiliki bukti atas mereka?”.  Nuh AS menjawab, “Benar wahai Tuhanku.  Buktiku atas mereka adalah Muhammad SAW dan umatnya” . Allah SWT berkata, “Hai Muhammad, Nuh meminta kesaksianmu”  Kemudian Rosululloh SAW bersaksi untuknya bahwa ia telah menyampaikan risalah dengan membaca : “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh….” (sampai akhir ayat)  (QS. Nuh : 1)

Kemudian Dzat Yang Maha Gagah berkata, “Sungguh telah berlaku kebenaran terhadap kalian, dan pasti ketetapan siksa itu berlaku atas orang-orang kafir”.  Maka satu kelompok dari mereka akan diperintah pergi ke neraka tanpa melalui timbangan dan hisab.  Allah SWT berseru, “Dimana kaum ‘Ad?”   Kemudian kaum ‘Ad berbuat terhadap Hus AS sebagaimana kaum Nuh berbuat terhadap Nuh AS.  Maka Rosululloh SAW bersaksi atas mereka : “Kaum ‘Ad telah mendustakan para Rosul”  (QS. As-Syu’ara : 123)

Kemudian mereka diperintahkan pergi ke neraka.  Selanjutnya Allah SWT memanggil, “Hai Shalih dan Tsamud”.  Lalu mereka didatangkan dan para Rosul diminta kesaksian atas mereka, Rosululloh SAW membacakan : “Kaum Tsamud telah mendustakan para Rosul” (QS.As-Syu’ara : 141)

Demikian seterusnya, setiap kaum dan Nabi atau Rosulnya dipanggil untuk diminta kesaksian masing-masing seperti dalam firman Allah SWT : “Dan banyak lagi generasi antara kaum-kaum tersebut”  (QS.Al-Furqon : 38)


“Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) Rosul-Rosul Kami berturut-turut.  Setiap Rosul datang kepada umatnya, (akan tetapi) umat itu mendustakan”  (QS. Al-Mu’minun : 44)

“Dan orang-orang sesudah mereka, tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah.  (Sungguh) telah datang kepada mereka Rosul-Rosul mereka’  (QS. Ibrahim : 9)

Dalam ayat-ayat ini terdapat peringatan bagi generasi-generasi yang melampaui batas dalam kedurhakaan seperti kaum Yarikh, Marikh, Dauh, Asar dan lain-lain.  Sampai panggilan itu berakhir kepada Ashabu  Rassi, Tuba dan kaum Ibrahim AS.  Pada masing-masing kaum tersebut perimbangan dan hisab amal tidak berlaku karena saking jelasnya kedurhakaan mereka.  Diantara mereka menjadi penterjemah ketika Allah SWT bertanya, dan para penterjemah inilah yang bisa berbicara tidak akan disiksa Allah SWT.

Kemudian Allah SWT mulai lagi kepada Musa AS dan kaumnya seperti kepada Nuh, "Kembalilah ke mimbarmu dan bacakan apa yang telah diwahyukan kepadamu!" Musa-pun menaiki mimbamya dan (mulai membaca. Maka semua manusia yang ada di tempat itu diam. Kemudian Musa membawa Taurat (yang terlihat) baru seperti saat diturunkan sehingga para rahib (Yahudi) mengira tidak pernah mengenal-nya sama sekali.

Kemudian Allah memanggil, "Hai Daud!" Maka dia datang dengan gemetar seperti daun tertiup angin. Allahberkata kepadanya, "Hai Daud! Jibril mengatakan bahwa dia telah menyampaikan Zabur kepadamu, maka berilah kesaksianyang membuktikan bahwa dia telah menyampaikan hal itu!" Daud menjawab, "Benar wahai Tuhanku. " Kemudian Allah berkata kepadanya, "Kembalilah ke mimbarmu danbacakan apa yang telah diwahyukan kepadamu!" Kemudian Daud menaiki mimbarnya dan mulai membaca. Dia memiliki suara yang paling merdu. Dalam sebuah hadis shahih disebutkan bahwa dia adalah penyenandung Mazmur (pujian) penduduk surga. Kemudian dia memperdengarkan suaranya di depan "Tabut Kedamaian". Kerumunan manusia semakin sesak dan barisan semakin memanjang hingga sampai kepada Daud, kemudian (terdapat seorang laki-laki) menggelayutinya seraya berkata kepada Daud, "Tidakkah Zabur telah menasehatimu sehingga engkau berniat buruk atas diriku?" Maka ucapan ini membuat Daud malu dan bungkam, dan orang-orang pun terperanjat ketika melihat perkara Daud as. ini. Orang tersebut tetap bergelayut kepadanya dan kemudian membawanya kepada Allah. Kemudian tabir diturunkan atas mereka. Laki-laki tersebut berkata, "Wahai tuhanku! berilah kami keadilan dari perbuatannya, sesungguhnya dia telah sengaja mencelakaiku. Dia menyuruhku berperang sehingga aku terbunuh, tetapi kemudian dia mengawini isteriku sedang saat itu dia memiliki sembilan puluh sembilan isteri. " Allah berpaling kepada Daud dan berkata, "Benarkah apa yang dia katakan?" Daud menjawab, "Benar, wahai Tuhanku", sambil menundukkan kepalanya karena malu dan takut terhadap kemungkinan siksa yang akan menimpanya, disamping tetap berharap ampunan yang telah dijanjikan Allah. Maka kala takut dia menundukkan kepalanya, dan kala berharap ampunan-Nya, dia menengadahkanwajahnya. Kemudian Allah swt. berkata, "Sesungguhnya Aku telah mengganti untuk hal itu berupa istana dan pelayan-pelayan muda untukmu. " Kemudian lelaki tersebut berkata, "Aku rela, wahai Tuhanku. " KemudianAllah berkata kepada Daud, "Pergilah dan Aku telah mengampunimu!"
(Insya Alloh bersambung....)

0 comments:

Post a Comment

 
informasi sudut Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template