June 28, 2010

Dialog Dengan Jin Muslim (bagian 2)

Dialog Dengan Jin Muslim (bagian 2)
Kendaraan Setan dan Kapal Cahaya, dan Bukan mahluk Luar Angkasa (Alien)
Saya bertanya kepadanya, “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang mengatakan adanya kapal cahaya yang sering kali muncul di lautan, dan ia ikut terlibat dalam “pembajakan” kapal-kapal yang hilang itu?”

J: “Apa yang kau maksudkan?”
P: “Mereka mengatakan bahwa ada makhluk luar angkasa, dan merekalah yang melakukan perbuatan-perbuatan yang mencelakakan itu, dalam arti bahwa Segitiga Bermuda itu merupakan pusat penelitian makhluk-makhluk cerdas dari planet lain. Bagaimana pendapatmu tentang itu?”
J; “Bukan, bukan mereka. Sebab sekalipun aku telah melakukan penerbangan lebih dari seratus kali ke berbagai penjuru ruang angkasa, aku belum pernah melihat makhluk-makhluk luar angkasa. Sedangkan
Segitiga Bermuda, sebagian rahasianya sudah aku sampaikan kepadamu.”
P: “Jadi, engkau memang punya informasi lebih dari yang engkau katakan kepadaku, betul kan?”
J: “Tentu saja, tetapi itu rahasia.”
P: “Apakah juga merupakan rahasia untukku, sesudah kita melakukan perjanjian selama ini? Kalau begitu, mari kita lakukan perjanjian persahabatan atas nama Allah.”
J: “Aku bersumpah atas nama Allah yang Maha Agung, bahwa aku betulbetul menyukaimu berdasarkan agama Allah. Aku tidak pernah berada dirumah seorang manusia begitu lama seperti aku berada dirumahmu sekarang.
P: “Akupun menyukaimu dalam cinta sebagaimana yang dikehendaki Allah.”

Makhluk Cerdas Selain Jin, Manusia dan Malaikat
Saya berkata kepada Jin Muslim tersebut, “Tetapi bagaimanapun saya yakin akan adanya makhluk cerdas lain selain manusia, jin dan malaikat. Tetapi mereka berada di planet lain yang bukan planet bumi kita ini.”

J: “Tidak ada salahnya, Allah Maha tau tentang itu. Akan tetapi apa dalilmu?” Katanya balik bertanya
P: “Dalil rasional yang ada dalam pikiranku, dan dalil Al-qur’an yang aku ketahui.”
J: “Coba, ajarkan kepadaku apa yang telah diajarkan Allah kepadamu.”
P: “Tentang mereka itu, Allah SWT berfirman, "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-nya benar-benar meliputi segala sesuatu". (QS At-thalaq 12)
J: “Apakah menurutmu bumi ini juga tujuh?”
P: “dari penegasan ayat tersebut, memang begitu.”
J: “Juga ada makhluknya seperti kita?”
P: “Apakah yang seperti itu sulit bagi Allah untuk menciptakannya, sedangkan Allah SWT telah berfirman, Sesungguhnya urusanNya adalah, jika Allah menghendaki sesuatu, maka jadilah ia. Masih ada pula dalil
rasional.”
J: “Apa itu.” Tanyanya
P: “ Tidakkah masuk akal bahwa seorang arsitek yang membangun Empire Building yang berlantai 102, yang katanya merupakan bangunan paling tinggi didunia itu, hanya sanggup membangun satu gedung saja?”
J: “Tentu saja tidak,” jawabnya
P: “Jadi seperti itu pulalah halnya. Allah SWT tidak diragukan lagi telah menciptakan berbagai makhluk. Tidak penting bagi kita untuk mengetahui semuanya. Sebab akal kita tidak akan sampai. Adalah tidak diragukan lagi bahwa ketujuh bumi yang disebutkan dalam Al-qur’an itu tidak diciptakanNya tanpa tujuan apapun. Dan bahwasanya ia dihuni oleh makhluk-makhluk yang bisa jadi lebih tua daripada kita, dan bisa jadi lebih tinggi ilmunya daripada kita. Sebab, kalau tidak demikian, mengapa setiap rasulullah SAW memasuki satu desa selalu mengatakan, “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan baying-bayangan yang diperlihatkannya, Tuhan tujuh bumi dan penghuninya, Tuhan setan dan kesesatan yang dilakukannya,
Tuhan angin dan hembusannya, kami memohon kepadaMu kebaikan desa ini dan kebaikan penduduknya, kami berlindung kepadamu dari kejahatannya, kejahatan penghuninya, kejahatan segala yang ada
didalamnya. Ini merupakan dalil bahwa ketujuh bumi itu dihuni oleh sesuatu yang tidak kita ketahui. Allah Maha Tahu tentang semua ini.
J: “Apakah ada bukti tentang adanya komunikasi yang telah maju itu dengan manusia diplanet bumi ini?”
P: “Banyak peristiwa telah terjadi. Akan tetapi saya yakin bahwa hubungan itu adalah hubungan antara jin yang sudah maju, atau, tegasnya jin yang telah ditundukkan untuk melakukan sesuatu bersama-sama manusia yang menjadi pemimpinnya. Sebab, ciri-ciri yang engkau sebutkan tentang makhluk-makhluk tersebut sangat mirip dengan cirri-ciri jin. Sebagian besar dari mereka besar-besar. Saya pun tahu bahwa jin bisa menampakkan diri dalam sosok yang tinggi-besar, disamping bahwa aroma mereka sering kali wangi.” Sesaat sahabat saya itu terdiam, kemudian berkata, “Memang benar, sosok dan aroma seperti itu adalah sosok dan aroma jin."

0 comments:

Post a Comment

 
informasi sudut Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template