Menurut Einstein, waktu bersifat relatif, tidak absolut. Waktu dipengaruhi oleh massa dan kecepatan.
Makin cepat kecepatannya, maka waktu akan makin melambat. Berikut cuplikan gambaran relativitas waktu yang melambat tersebut (dikutip dari Kita Perlu Berterima Kasih kepada Einstein):"Contoh gamblangnya tertuang pada ilustrasi terkenal paradoks si kembar, di mana si kembar A yang berkelana naik pesawat dengan kecepatan sangat tinggi akan lebih awet muda ketimbang kembarannya B yang diam saja di bumi kalau mereka bertemu kembali. Hal ini juga mengimplikasikan bahwa perjalanan waktu (time travel) ke masa depan adalah mungkin, asal kita mengendarai pesawat yang bisa melaju mendekati kecepatan cahaya."
Relativitas waktu yang diungkapkan oleh Einstein (tahun 1879-1955) sebenarnya merupakan hal yang "kuno", karena 1.200 tahun yang lampau, Al-Qur'an (diturunkan tahun 610) telah mengisyaratkan adanya relativitas waktu. Berikut relativitas waktu yang tersirat dalam Al-Qur'an.
Dikutip dari Relativitas Waktu:
Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi: "Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama: "Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.
Kesimpulan:
Pembuktian relativitas waktu oleh Einstein membuktikan bahwa Al-Qur'an bukanlah karangan Muhammad. Kalau Al-Qur'an adalah karangan Muhammad, bukankah artinya Muhammad sangat jauh lebih jenius daripada Einstein? Apakah ada karya Muhammad di bidang sains?
1 comments:
assalamu'alaikum ...
^_^
subhanallah ... nice posting ...
btw, kunjungan perdana niy ...
salam 4antum ...
Post a Comment